Destructive Test (DT)
Jasa pengujian struktur bangunan metode Destructive Test (DT), pengujian dengan cara merusak sebagai alat uji pada struktur untuk menentukan sifat fisiknya, seperti: sifat mekanik kekuatan, ketangguhan, fleksibiltas, dan tingkat kekerasan.
Metode Uji Struktur Bangunan
Jasa Teknis Pengujian Destruktif
Destructive Testing metode pengujian dengan cara merusak sebagai alat uji pada material yang akan diuji cobakan dengan cara merusaknya untuk mengetahui apakah material ini memiliki kekuatan jika melalui Pengujian Tarik (Tensile Testing), Pengujian Tekan (Compressed Tester), Pengujian Bengkok (Bending Tester), Pengujian Kererasan (Hardness Tester).
Perusahaan kami menyediakan jasa destructive test / pengujian dengan cara merusak. Sejumlah material yang ingin diketahui kualitasnya, akan di uji cobakan dengan cara merusak untuk mengetahui kualitas yang ia miliki. Tujuan dari desctructive testing adalah untuk memahami bagaimana ketahanan material tersebut ketika dirusak, apakah material ini kuat dalam menahan gaya tekan, tarik, dan lainnya.
Pengujian merusak / desctructive test akan langsung dikerjakan oleh tim yang sudah berpengalaman. Pengujian dilakukan pada logam untuk mengetahui nilai kekuatan / karakteristik dari bahan logam yang akan diuji, apakah mengalami kerusakan baik dari bentuk, permukaan, hingga struktur mikro logam.
Jenis Pengujian Desctructive Testing
Quantitative Test
Pengujian untuk mengukur bagaimana sifat mekanik yang dimiliki material. Misal: strength, hardness dan impact.
Qualitative Test
Pengujian untuk verifikasi suatu sambungan las terdapat defect / tidak. Misal: bend test, macrographic examination.
Prinsip dalam pengujian merusak yaitu simulasi kemampuan bahan uji terhadap beban, suatu beban yang akan di aplikasikan pada bahan uji memiliki kemampuan dalam menahan beban tersebut. Contohnya seperti pada pengujian tarik, beban akan diaplikasikan pada bahan uji untuk melihat berapa beban maksimum yang diperoleh untuk mematahkan bahan uji tersebut.
Tentu dengan serangkaian pengujian merusak ini akan diperoleh nilai yang dapat dijadikan sebagai acuan dasar apakah material tersebut memiliki kekuatan / karakteristik yang sesuai dengan persyaratan yang diminta standard / design.
- Mengontrol proses produksi
- Menurunkan biaya produksi
- Mempertahankan tingkat kualitas yang seragam
Metode Pemeriksaan Desctructive Test (DT)
Pengujian destruktif dapat dilakukan untuk meninjau keamanan serta keselamatan kerja dan memverifikasi apakah kapasitas perlindungan serta peralatan keselamatan tidak mengalami kegagalan. Pengujian desktruktif juga berguna untuk melihat kondisi peralatan dalam keadaan ekstrem apapun seperti kemampuan untuk terus berfungsi pada suhu yang sangat inggi dan kondisi fisik lain yang menuntut.
Core Drill
Bor berlubang yang digunakan untuk membuat sampel pada permukaan, bor inti akan mengekstraksi sampel dari bahan. Core drill terdiri: motor, pegangan, dan mata bor
Concrete Carbonation Test
Pengujin yang menggunakan indikator kimia, larutan fenolftalein alkohol, dan air. Metode pengambilan sampel didasarkan pada pengumpulan bubuk selama perforasi dengan menggunakan bor biasa.
Pull Out and Test
Pengujian dengan alat yang terpasang pada baut, mur, dan sekrup kemudian ditarik hingga ke tarikan maksimum pada tegangan beban yang ada.
Gallery Proyek
Tenaga Ahli, Engineer dan Teknisi yang kompeten dan Berpengalaman
Mengapa dilakukan Uji Destructive Testing?
Alasan mengapa Anda harus melakukan uji pada material tentu tidak lain adalah untuk mengetahui bagaimana kualitas yang dimiliki. Selain itu:
- Menguji bagaimana sifat yang dimiliki material
- Mencegah terjadinya kegagalan proyek karena material
- Membuat data yang lebih rinci mengenai material
- Meyakinkan kualitas yang dimiliki
Jenis Uji mekanis yang ditinjau dari karakter mesin:
Tensile testing metode pengujian pada material dengan cara menarik suatu material hingga putus, tujuan dari pengujian ini adalah mengetahui seberapa kuat daya tahan material ketika ditarik. Cara kerjanya yaitu dengan memberikan beban gaya tarik ke material yang terus bertambah secara bertahap hingga material putus.
Bending test / uji tekuk teknik yang paling banyak dipakai oleh Industri dengan tujuan untuk mengetahui daya kekuatan material bila ditekuk apakah bertahan lama tau tidak. Teknik ini digunakan untuk mengetes hasil dari pengelasan, serta memverifikasi adanya defect pada area welding untuk tiap sambungan tumpul (butt joint) caranya dengan menekan material hingga menjadi lipatan.
Tersedia dengan pilihan tipe Bend Test:
- Face Bend
- Root Bend
- Side Bend
- Longitudinal Bend
Hardness test / uji kekerasan yang digunakan untuk mengetahui seberapa keras material yang biasa digunakan seperti logam. Cara kerja dari metode uji ini dengan menekan satu titik material hingga menembus lapisan material lain dari hardness tester agar dapat mengetahui seberapa besar tingkat kekerasan dari material tersebut.
Beberapa metode pengujian kekerasan yang digunakan untuk menguji kekerasan logam yaitu:
- Brinell
- Vickers
- Rockwell
- Rockwell Superficial
- Knoop
- Shore Scleroscope
- Sonodur
- Moh
- File
Pengujian yang dilakukan dengan memberikanan tekanan, tekanan dari material haruslah berukuran lebih besar sehingga pada saat penguian material akan ditekan sampai hancur. Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui seberapa kuat material tersebut ketika ditekan. Cara pengujiannya dengan menekan material menggunakan gaya tekan mesin lebih besar sampai hancur.
Layanan Struktur Lainnya
Creating Solutions by Supporting Exceptional People

OUR QUALITY MANAGEMENT SYSTEM IS CERTIFIED ACCORDING TO ISO 9001
Struktural Forensic Consultant
General Survei Indonesia
Percayakan segala keperluan pengujian struktural bangunan Anda pada perusahaan kami! Kami berkomitmen memberikan layanan terbaik sehingga banyak konsumen Indonesia yang sudah mempercayakan kebutuhan mereka pada kami.